Investasi bisa menjadi cara cerdas untuk mengembangkan keuangan. Tetapi, kita harus lebih teliti lagi dalam memilih investasi yang layak. Maraknya kasus penipuan membuat kita harus semakin waspada, terutama terhadap investasi bodong. Modus penipuan ini semakin beragam dan sering menyasar orang-orang yang tergiur iming-iming keuntungan besar dalam waktu singkat.
Supaya tidak menjadi korban, penting bagi kita untuk mengenali ciri-ciri penipuan yang berlindung dibalik kata investasi ini. Dengan mengetahui ciri-cirinya, kita bisa melindungi diri sendiri dan orang terdekat dari jebakan investasi ini.
Apa Itu Investasi Bodong?
Secara garis besar, investasi bodong adalah bentuk investasi ilegal yang tidak memiliki izin resmi dari otoritas terkait, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tujuan utama dari investasi ini bukan untuk mengembangkan dana investor, melainkan untuk menipu dan mengambil uang mereka.
Biasanya, investasi bodong ditawarkan oleh pihak yang tidak memiliki legalitas, menggunakan skema yang tidak masuk akal, dan menjanjikan keuntungan yang sangat tinggi dalam waktu singkat. Karena tidak ada transparansi, dana yang dikumpulkan tidak benar-benar dikelola untuk kegiatan yang produktif, melainkan digunakan untuk membayar investor sebelumnya (skema ponzi) atau langsung digelapkan.
Karena itu, penting untuk memahami risiko sebelum mulai menaruh dana ke berbagai instrumen investasi. Nah, kalau kamu tertarik pada instrumen investasi, seperti saham, sebaiknya mulai dari sumber yang tepat dalam memahami dasar saham untuk pemula, supaya kamu tidak salah langkah.
Ciri-Ciri Investasi Bodong :
1. Janji Keuntungan Tinggi
Salah satu ciri paling jelas dari investasi bodong adalah janji keuntungan yang terlalu tinggi dan tidak masuk akal. Misalnya, menjanjikan imbal hasil sebesar 30% per bulan atau bahkan 100% dalam waktu tertentu. Dalam dunia investasi yang sehat, keuntungan yang didapat selalu berbanding lurus dengan risiko yang ada.
Jadi, jika kamu menerima tawaran investasi dengan keuntungan yang tidak masuk akal dan tanpa risiko, besar kemungkinan itu adalah investasi bodong.
2. Tidak Memiliki Legalitas Resmi
Selalu periksa apakah pihak atau perusahaan yang menawarkan investasi tersebut sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan atau lembaga resmi lainnya. Pasalnya, banyak perusahaan investasi bodong tidak memiliki izin resmi dari OJK karena beberapa alasan, seperti:
- Mereka tidak memenuhi syarat administratif dan keuangan untuk menjadi lembaga keuangan legal.
- Skema bisnis yang mereka jalankan sebenarnya tidak layak, tidak transparan, atau bahkan mengandung unsur penipuan, sehingga akan langsung ditolak jika diajukan secara resmi.
- Pelaku sengaja menghindari pengawasan otoritas agar bisa lebih leluasa menjalankan modus penipuannya.
3. Skema Perekrutan Anggota
Banyak investasi bodong menggunakan sistem multi level marketing atau MLM palsu, di mana kamu diminta untuk merekrut anggota baru agar bisa mendapatkan keuntungan lebih besar. Dalam kasus ini, uang yang didapatkan bukan dari hasil usaha atau investasi yang nyata, tetapi dari aliran dana anggota baru, yang di mana ini merupakan sebuah ciri khas skema ponzi.
4. Tidak Ada Transparansi Bisnis
Jika pihak penyelenggara tidak bisa menjelaskan dengan jelas bagaimana uang kamu dikelola, produk apa yang dijual, atau tidak ada laporan keuangan yang bisa diakses publik, ini tanda bahaya. Sebab, transparansi adalah hal penting dalam dunia investasi yang legal.
5. Tekanan untuk Segera Bergabung
Investasi bodong biasanya memanfaatkan teknik marketing agresif dan psikologis, seperti mengatakan bahwa promo hanya berlaku hari ini atau slot terbatas. Tujuannya agar calon korban tidak sempat berpikir panjang atau melakukan riset terlebih dahulu.
Cara Menghindari Investasi Bodong
Agar tidak menjadi korban penipuan, berikut ini merupakan langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk menghindari investasi bodong.
1. Cek Legalitas Perusahaan di OJK
Langkah pertama adalah memverifikasi legalitas perusahaan investasi. Kamu bisa mengecek status perizinan suatu perusahaan investasi melalui situs resmi Otoritas Jasa Keuangan. Jika nama perusahaan yang kamu cari tidak terdaftar, ini adalah tanda bahaya.
2. Pelajari Skema Bisnisnya
Jangan mudah percaya dengan iming-iming keuntungan yang besar. Sebelum memutuskan bergabung atau tidak, pastikan kamu memahami bagaimana skema bisnisnya bekerja, dari mana asal keuntungan, dan apa saja produk atau jasa yang dijual. Jika informasi yang disampaikan tidak jelas atau tidak logis, sebaiknya hindari.
3. Hindari Janji Keuntungan Cepat
Selalu ingat prinsip investasi ini, high return = high risk. Karena itu, jika ada pihak yang menjanjikan keuntungan tinggi dan cepat tanpa memiliki risiko, kemungkinan besar itu adalah investasi bodong. Investasi yang dijalankan secara resmi selalu memiliki fluktuasi, dan tidak ada yang bisa menjamin hasilnya.
4. Diskusikan dengan Ahlinya
Jika kamu mendapatkan tawaran investasi, sebelum memutuskan, diskusikan terlebih dulu dengan orang yang sudah berpengalaman di bidang investasi atau ahli keuangan. Orang yang sudah berpengalaman di bidang keuangan, biasanya akan langsung mengenali indikasi penipuan investasi yang ditawarkan.
5. Cek Reputasi Perusahaan
Cari tahu apakah nama perusahaan investasi tersebut pernah dilaporkan ke pihak berwenang atau mendapatkan ulasan negatif di media sosial. Kamu bisa menemukan banyak informasi penting hanya dengan mengandalkan pencarian sederhana di internet.
Mengetahui beberapa langkah di atas sangat penting agar kamu bisa terhindar dari investasi bodong. Jika kamu ingin lebih memahami dunia investasi secara mendalam dan aman, kamu bisa belajar dari platform edukasi seperti Sekolah Saham Bennix. Di sana kamu akan mendapatkan materi pembelajaran saham dari nol hingga mahir dengan pendekatan yang mudah dipahami.
Kesimpulan
Minat masyarakat untuk berinvestasi terus meningkat, tapi kewaspadaan tetap diperlukan agar kamu tidak terjerumus ke dalam skema penipuan berkedok investasi. Dengan memahami risikonya sejak awal, mengenali tanda-tanda mencurigakan, dan berhati-hati sebelum menaruh dana, kamu bisa terhindar dari investasi bodong yang merugikan.
Ingat, keputusan investasi yang bijak bukan soal seberapa cepat kamu mendapatkan keuntungan, melainkan seberapa aman dan transparan prosesnya. Semoga bermanfaat.