Saham adalah salah satu instrumen investasi yang paling banyak diminati karena potensinya dalam memberikan keuntungan jangka panjang. Namun, bagi pemula, memahami cara beli saham bisa terasa membingungkan. Mulai dari memilih sekuritas, membuka rekening efek, hingga memahami karakteristik perusahaan, semuanya membutuhkan pengetahuan dasar yang baik.
Nah, agar kamu tidak kebingungan, kamu wajib membaca artikel ini. Karena artikel ini akan membahas secara lengkap bagaimana langkah-langkah cara membeli saham, termasuk tips memilih saham yang tepat dan juga cara beli saham IPO bagi kamu yang tertarik dengan emiten-emiten baru.
Apa Itu Saham?
Sebelum memahami lebih jauh mengenai cara beli saham, penting untuk mengetahui apa yang dimaksud saham. Sederhananya, saham adalah tanda kepemilikan atas sebuah perusahaan.
Dengan memiliki saham, kamu ikut memiliki perusahaan tersebut dan berhak atas sebagian keuntungan (dividen) dan kenaikan nilai aset (capital gain) jika harga saham meningkat seiring waktu.
Bagaimana Cara Membeli Saham?
1. Pilih Perusahaan Sekuritas
Langkah pertama adalah memilih perusahaan sekuritas yang terdaftar resmi di Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia. Setiap sekuritas memiliki biaya transaksi dan fitur aplikasi yang berbeda, karena itu ini harus disesuaikan dengan kebutuhan kamu. Beberapa sekuritas juga menawarkan layanan yang ramah bagi pemula dengan modal awal yang rendah.
2. Buka Rekening Efek dan RDN
Rekening efek adalah akun yang digunakan untuk membeli dan menyimpan saham. Sementara RDN atau Rekening Dana Nasabah digunakan untuk menyetor dan menarik dana. Proses pembukaan kedua rekening ini sekarang bisa dilakukan secara online dengan mudah.
3. Setor Dana ke RDN
Setelah rekening aktif, selanjutnya kamu bisa menyetor dana ke RDN sebagai modal awal untuk membeli saham. Banyak sekuritas yang kini memungkinkan investasi mulai dari ratusan ribu rupiah saja.
4. Pilih Saham yang Akan Dibeli
Gunakan aplikasi trading dari sekuritas untuk melihat daftar saham yang tersedia. Sebelum membeli, pastikan untuk mempelajari laporan keuangan perusahaan dari saham yang kamu minati. Ini penting agar keputusan investasi yang kamu ambil tidak berdasarkan spekulasi.
5. Masukkan Order Pembelian
Setelah menentukan saham yang ingin dibeli, kamu bisa memasukkan order pembelian lewat aplikasi. Kamu akan diminta memasukkan jumlah lot (1 lot = 100 lembar saham) dan harga beli. Selanjutnya, kamu hanya perlu menunggu order beli kamu match dengan penjual, dan transaksi akan terjadi secara otomatis.
Cara Beli Saham IPO
Selain saham yang sudah diperdagangkan di pasar, kamu juga bisa membeli saham yang baru pertama kali ditawarkan ke publik atau dikenal sebagai Initial Public Offering (IPO). Berikut langkah-langkah cara beli saham IPO.
1. Pantau Jadwal IPO
Perusahaan yang akan melakukan IPO biasanya mengumumkan informasi melalui situs resmi BEI dan aplikasi sekuritas. Di sana biasanya kamu bisa melihat informasi kapan masa penawaran umum dimulai dan berapa harga sahamnya.
2. Pelajari Prospektus IPO
Prospektus adalah dokumen resmi yang berisi informasi lengkap tentang perusahaan, termasuk laporan keuangan, rencana penggunaan dana, dan risiko investasi. Nah, sebagai investor kamu harus membaca prospektus ini secara detail sebelum memutuskan membeli.
3. Pesan Saham Melalui Sekuritas
Jika tertarik, kamu bisa memesan saham IPO langsung melalui aplikasi sekuritas yang kamu gunakan. Tentukan jumlah lot yang ingin dibeli, lalu setor dana sesuai instruksi.
4. Proses Penjatahan Saham
Jika permintaan melebihi jumlah saham yang ditawarkan, maka akan dilakukan sistem penjatahan. Artinya, kamu mungkin tidak akan mendapatkan seluruh saham yang dipesan sejak awal.
5. Saham Masuk Portofolio Saat Listing
Jika pesanan berhasil, saham akan muncul di portofolio kamu pada saat perusahaan resmi tercatat di bursa atau listing. Setelah itu, kamu bisa memegangnya untuk jangka panjang sesuai strategi investasi dan tujuan keuangan.
Tips Memilih Saham untuk Pemula
Jika kamu sudah memahami bagaimana cara membeli saham, mungkin sebagian dari kamu akan bingung saat memilih saham pertama. Berikut beberapa tips memilih saham untuk kamu yang baru mulai investasi saham.
1. Pilih Saham dengan Fundamental Kuat
Dalam memilih saham, perhatikan laporan keuangan perusahaan, pertumbuhan laba, rasio utang, dan kinerja manajemennya. Perusahaan yang sehat secara fundamental cenderung lebih stabil dan potensial untuk jangka panjang.
2. Pilih Sektor yang Kamu Pahami
Berinvestasilah pada sektor industri yang kamu pahami. Misalnya, jika kamu lebih familiar dengan teknologi, pertimbangkan saham di sektor tersebut. Pemahaman terhadap industri akan membantu kamu menilai prospek ke depan. Tapi, jangan hanya fokus pada satu industri saja, pertimbangkan juga untuk diversifikasi.
3. Jangan Hanya Ikuti Tren
Kesalahan yang biasa dilakukan banyak investor pemula adalah terjebak membeli saham hanya karena sedang populer dan akhirnya berujung pada kerugian. Karena itu, hindari keputusan emosional dan pastikan kamu membeli saham berdasarkan analisis, bukan ikut-ikutan.
4. Pilih Saham Blue Chip
Saham blue chip adalah saham dari perusahaan besar, stabil, dan memiliki rekam jejak yang baik. Contohnya adalah BBRI, BBCA, dan TLKM. Saham blue chip cenderung lebih aman bagi pemula dan cocok untuk investasi jangka panjang. Tapi perlu diperhatikan, ini bukanlah rekomendasi beli, melainkan hanya bersifat informatif.
Kesimpulan
Memahami cara beli saham adalah langkah awal yang penting bagi siapa pun yang ingin memulai investasi di pasar modal. Dengan mengikuti langkah-langkah pembukaan rekening efek, menyetor dana, dan melakukan transaksi dengan bijak, kamu bisa mulai membangun portofolio investasi sendiri.
Jangan lupa menerapkan tips memilih saham untuk meminimalisir risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan. Sebab, berinvestasi saham bukan sekadar ikut tren, tapi tentang perencanaan keuangan jangka panjang. Dengan pengetahuan yang cukup, kamu bisa mengambil keputusan yang lebih tepat dan bijak dalam dunia investasi.