Investasi saham kini semakin dilirik oleh berbagai kalangan, termasuk para pemula yang ingin mengembangkan kekayaan dalam jangka panjang. Dulu, saham dianggap sebagai instrumen investasi yang kompleks dan eksklusif hanya untuk sebagian kalangan, tapi kini siapapun bisa berinvestasi saham, termasuk para pemula yang ingin menyiapkan masa depan finansialnya sejak dini.
Namun, sebelum terjun langsung ke saham, penting untuk membekali diri dengan pengetahuan yang cukup, mulai dari dasar-dasar saham, jenis-jenisnya, hingga memahami pilihan investasi saham pemula. Kenapa ini penting? agar kamu bisa terhindar dari risiko penipuan ataupun kerugian.
Apa Itu Investasi Saham?
Sebelum memulai, penting untuk memahami apa itu saham. Saham merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Saat kamu membeli saham, berarti kamu memiliki sebagian dari perusahaan tersebut dan berhak atas keuntungan berupa dividen dan potensi capital gain.
Investasi saham berbeda dengan trading saham. Jika trading lebih cenderung pada aktivitas jual beli saham dalam jangka pendek, maka investasi saham cenderung berfokus pada kepemilikan jangka panjang untuk meraih pertumbuhan aset.
Bagi pemula, disarankan untuk menghindari aktivitas trading. Meskipun terlihat menggiurkan karena potensi keuntungan cepat dari selisih harga, trading saham menuntut analisis teknikal yang kuat, manajemen risiko yang disiplin, dan kesiapan mental menghadapi fluktuasi pasar harian. Tanpa pengalaman dan pengetahuan yang cukup, trading justru bisa menyebabkan kerugian besar dalam waktu singkat.
Karena itu, bagi yang baru mulai investasi saham pemula, fokus pada strategi jangka panjang lebih ideal karena risikonya lebih terstruktur dan memungkinkan proses belajar yang berkelanjutan.
Belajar Investasi Saham bagi Pemula
1. Pahami Risiko dan Tujuan Investasi
Setiap instrumen investasi memiliki risiko. Dalam saham, risiko fluktuasi harga dan potensi kerugian perlu diketahui sejak awal. Selain itu, tentukan juga tujuan investasi, apakah untuk dana pensiun, biaya pendidikan anak, atau mencapai kebebasan finansial.
2. Pelajari Dasar Analisis Saham
Sebagai pemula, kamu wajib memahami dasar analisis saham, seperti analisis fundamental. Analisis fundamental bertujuan untuk membantu kamu mengevaluasi kinerja perusahaan dari sisi laporan keuangan dan kondisi bisnisnya.
Baca juga: Cara Analisis Fundamental Saham untuk Pemula.
3. Mulai dari Nominal Kecil
Sebagai pemula, tidak perlu langsung berinvestasi dalam jumlah besar. Mulailah dengan nominal kecil terlebih dulu untuk belajar dan memahami dinamika pasar saham. Selain itu, kini sudah banyak platform yang memungkinkan setoran awal hanya mulai dari ratusan ribu rupiah.
4. Gunakan Aplikasi atau Platform Resmi
Pastikan kamu memilih aplikasi atau sekuritas yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Platform resmi biasanya menyediakan fitur edukasi dan akses mudah untuk transaksi saham. Selain itu, keamanan dana dan data pribadi juga lebih terjamin karena diawasi langsung oleh otoritas keuangan.
Berbagai Jenis Saham yang Ada di Pasar
Berdasarkan Hak Kepemilikan
1. Saham Biasa (Common Stock)
Saham biasa adalah jenis saham yang paling umum dimiliki investor, di mana pemegang saham memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan berhak atas pembagian dividen sesuai kinerja perusahaan. Selain itu, pemegang saham biasa juga memiliki potensi mendapatkan capital gain jika harga saham meningkat.
2. Saham Preferen (Preferred Stock)
Ini merupakan jenis saham yang memberikan hak istimewa kepada pemiliknya, terutama dalam hal pembagian dividen yang jumlahnya tetap dan dibayarkan lebih dulu dibanding pemegang saham biasa. Meskipun tidak memiliki hak suara dalam RUPS, saham preferen lebih disukai investor yang menginginkan pendapatan pasif yang stabil.
Berdasarkan Kapitalisasi Pasar
1. Saham Blue Chip
Ini adalah saham dari perusahaan besar yang sudah mapan, memiliki reputasi baik, dan kinerja keuangan yang stabil selama bertahun-tahun. Saham jenis ini umumnya berasal dari perusahaan yang menjadi pemimpin di industrinya, sehingga dianggap lebih aman dan cocok bagi investor yang menginginkan pertumbuhan nilai jangka panjang dengan risiko yang rendah.
Baca juga: Ciri-Ciri Saham Blue Chip Murah.
2. Saham Second Liner
Saham second liner merupakan saham dari perusahaan menengah yang masih memiliki fundamental yang cukup baik, tetapi belum sekuat dan sebesar perusahaan blue chip. Meski volatilitasnya lebih tinggi, saham second liner seringkali menawarkan peluang pertumbuhan yang menarik bagi investor dengan toleransi risiko sedang.
3. Saham Third Liner
Saham third liner adalah saham dari perusahaan kecil atau yang baru berkembang, yang memiliki kapitalisasi pasar rendah dan volatilitas harga yang tinggi. Jenis saham ini berisiko tinggi namun bisa memberikan potensi keuntungan besar dalam waktu singkat, sehingga lebih cocok bagi investor berpengalaman, dan tidak dianjurkan untuk dibeli oleh investor pemula.
Investasi Saham Syariah bagi Pemula
Bagi investor Muslim atau siapa saja yang ingin berinvestasi sesuai prinsip halal, investasi saham syariah adalah pilihan yang tepat. Saham syariah merupakan saham dari perusahaan yang kegiatan bisnisnya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam, seperti menghindari riba, alkohol, perjudian, hingga produk haram lainnya.
Untuk membantu investor, Bursa Efek Indonesia menyediakan indeks khusus seperti ISSI (Indeks Saham Syariah Indonesia) dan JII (Jakarta Islamic Index) yang memuat daftar saham syariah paling likuid dan berkinerja baik.
Keunggulan saham syariah tidak hanya sesuai pada prinsip halal, tapi juga pada etika bisnis dan transparansi. Perusahaan dalam indeks syariah biasanya memiliki struktur keuangan yang lebih sehat karena terdapat batasan utang. Hal ini membuat saham syariah cenderung lebih terfilter dari sisi fundamental, sehingga cocok untuk pemula.
Kesimpulan
Investasi saham pemula adalah langkah penting untuk membangun kekayaan jangka panjang. Namun, dibutuhkan kesiapan mental, pengetahuan, dan strategi yang matang. Mulailah dengan belajar saham bagi pemula, pahami berbagai jenis saham, dan jika sesuai dengan nilai pribadi, kamu bisa mempertimbangkan investasi saham syariah.
Dengan pendekatan yang tepat dan disiplin, saham bisa menjadi “kendaraan” yang membawa kamu menuju kebebasan finansial.