Banyak orang sering mendengar istilah bunga-berbunga, tetapi tidak semua orang memahami betapa dahsyatnya efek yang ditimbulkan oleh konsep ini. Compound interest atau bunga majemuk merupakan salah satu kunci utama dalam membangun kekayaan jangka panjang. Konsep ini bekerja dengan cara menambahkan bunga yang diperoleh ke dalam pokok investasi, sehingga bunga berikutnya dihitung dari jumlah pokok yang sudah bertambah.
Dengan kata lain, uang tidak hanya bekerja untuk menghasilkan keuntungan, tetapi keuntungan yang sudah didapat juga ikut bekerja menghasilkan tambahan return. Itulah sebabnya compound interest sering disebut sebagai “the eighth wonder of the world” atau keajaiban kedelapan dunia oleh banyak pakar keuangan.
Apa Itu Compound Interest?
Secara garis besar, compound interest bisa dijelaskan sebagai bunga yang dihitung dari jumlah pokok ditambah bunga yang sudah diperoleh sebelumnya. Hal ini berbeda dengan bunga sederhana (simple interest) yang hanya dihitung dari pokok awal.
Contohnya, jika seseorang menabung Rp10 juta dengan bunga 10% per tahun, maka pada tahun pertama ia mendapatkan Rp1 juta. Pada bunga sederhana, di tahun kedua ia tetap akan mendapatkan Rp1 juta. Namun dengan compound interest, bunga tahun kedua dihitung dari Rp11 juta, sehingga hasilnya lebih besar, yaitu Rp1,1 juta. Dari sinilah efek bunga-berbunga terjadi seiring waktu.
Prinsipnya sederhana, semakin lama uang dibiarkan “berputar” dengan compound interest, semakin besar juga hasil yang akan diperoleh. Itulah mengapa investasi yang memanfaatkan bunga majemuk sangat efektif untuk membangun kekayaan dalam jangka panjang.
Baca juga: Semua Hal Tentang Apa Itu IHSG
Compound Interest dalam Saham
Ketika membicarakan investasi, salah satu instrumen yang sering dikaitkan dengan compound interest adalah saham. Compound interest dalam saham bukan berarti perusahaan membayar bunga secara langsung, melainkan keuntungan yang diperoleh dari dividen atau capital gain diinvestasikan kembali.
1. Reinvestasi Dividen
Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham. Saat investor menerima dividen, ada dua pilihan, dicairkan untuk kebutuhan atau diputar kembali ke pasar saham. Jika dividen digunakan kembali untuk membeli saham tambahan, maka jumlah kepemilikan saham otomatis bertambah.
Di tahun berikutnya, dividen yang diterima akan lebih besar karena dihitung dari jumlah saham yang lebih banyak. Jika strategi ini dilakukan terus-menerus, maka akan menciptakan efek compound interest yang signifikan.
2. Capital Gain yang Diputar Kembali
Selain dividen, investor saham juga bisa memperoleh keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual (capital gain). Compound interest bekerja ketika capital gain tersebut tidak diambil sebagai profit, melainkan digunakan untuk membeli saham lain atau menambah kepemilikan pada saham yang sama.
Efek Jangka Panjang Compound Interest dalam Saham
Keajaiban compound interest dalam saham baru benar-benar terasa dalam jangka panjang. Investor yang disiplin melakukan reinvestasi bisa melihat pertumbuhan yang pesat pada portofolionya.
Misalnya, dengan modal awal Rp10 juta dan pertumbuhan rata-rata 12% per tahun, termasuk dividen yang diinvestasikan, maka dalam 20 tahun nilai investasinya bisa berkembang lebih dari enam kali lipat, menjadi sekitar Rp96 juta. Ini terjadi bukan hanya karena harga saham naik, tetapi juga karena keuntungan yang diperoleh selalu diputar kembali.
Selain itu, compound interest dalam saham bisa membantu investor mengurangi efek inflasi. Uang yang hanya disimpan tanpa dikelola nilainya akan tergerus inflasi, sedangkan uang yang diinvestasikan ulang akan terus bertambah nilainya seiring waktu.
Baca juga: Ketahui Beberapa Manfaat Analisis Fundamental
Cara Menghitung Compound Interest
Banyak orang mengira menghitung compound interest rumit. Padahal, rumus dasarnya cukup sederhana.
A = P (1 + r/n) ^ nt
Keterangan:
A = jumlah akhir (pokok + bunga)
P = pokok awal investasi
r = suku bunga tahunan (dalam desimal)
n = frekuensi penggandaan bunga per tahun
t = jangka waktu investasi (tahun)
Contoh Perhitungan Manual
Jika seseorang menabung Rp10 juta dengan bunga 8% per tahun, digandakan sekali setahun, selama 10 tahun, maka:
A = 10.000.000 (1 + 0,08/1)^(1×10)
A = 10.000.000 (1,08)^10
A = 21.589.000
Artinya, Rp10 juta akan berkembang menjadi sekitar Rp21,5 juta dalam 10 tahun dari efek compound interest.
Gunakan Kalkulator Compound Interest Bennix
Jika Anda tidak mau repot menghitung dengan rumus manual, coba kalkulator compound interest dari Sekolah Saham Bennix. Dengan alat ini, Anda cukup memasukkan modal awal, kontribusi bulanan, jangka waktu, perkiraan suku bunga, lalu hasilnya akan langsung keluar.
Dengan menggunakan kalkulator ini, Anda akan mendapatkan hasil yang akurat, cepat, dan mudah dipahami, sehingga Anda bisa langsung fokus pada strategi investasi tanpa harus terjebak pada perhitungan yang rumit.
Kesimpulan
Compound interest bukan hanya teori keuangan, melainkan konsep nyata yang dapat membantu siapapun membangun kekayaan. Memahami apa itu compound interest, bagaimana cara melakukannya di saham, dan cara menghitung compound interest bisa memberi gambaran yang jelas mengenai betapa pentingnya memulai investasi sejak dini.
Semakin cepat memahami konsep ini, semakin besar manfaat yang bisa Anda rasakan di masa depan. Compound interest adalah bukti nyata bahwa waktu, konsistensi, dan disiplin adalah kombinasi sempurna untuk menggandakan nilai investasi.